Bukan Jokowi, Ternyata Ini Arti Sebenarnya dari Nama Kapal JKW Mahakam

Kapal-Instagram-
Bukan Jokowi, Ternyata Ini Arti Sebenarnya dari Nama Kapal JKW Mahakam
Belakangan ini, media sosial dihebohkan dengan beredarnya informasi mengenai nama kapal pengangkut hasil tambang yang dinilai memiliki kemiripan dengan nama tokoh politik nasional. Salah satunya adalah kapal bernama JKW Mahakam 6 , yang sempat dikait-kaitkan dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) . Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata JKW bukanlah singkatan dari Joko Widodo , melainkan merupakan akronim dari Jasa Konstruksi Wisma , sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang konstruksi dan logistik maritim.
Viral di Twitter: Kapal JKW Mahakam Jadi Sorotan
Kabar mengenai kapal tersebut mulai menyebar luas setelah muncul dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @aqfiazfan pada awal Juni 2025. Video berdurasi 1 menit 28 detik itu memperlihatkan sejumlah kapal pengangkut hasil tambang nikel yang bersandar di Pelabuhan Gag Island, salah satunya adalah kapal JKW Mahakam 6 dan Dewi Iriana 6 .
Tidak lama setelahnya, tangkapan layar dari video tersebut dibagikan kembali oleh akun @iam_stanis pada tanggal 8 Juni 2025. Cuitan tersebut langsung menjadi viral dan telah dilihat oleh lebih dari 2,5 juta pengguna Twitter . Banyak netizen yang mulai membuat asosiasi bahwa nama-nama kapal tersebut berkaitan dengan para tokoh politik tanah air.
Netizen Bereaksi, Ada yang Pro dan Kontra
Pada tanggal 9 Juni 2025, salah satu pengguna Twitter dengan akun @oxrth_ ikut meramaikan percakapan tersebut. Dalam cuitannya, ia memberikan klarifikasi terkait arti dari akronim JKW yang terdapat dalam nama kapal tersebut.
"Arti JKW dalam kapal JKW Mahakam bukanlah singkatan dari Jokowi, melainkan berasal dari nama perusahaan, yaitu Jasa Konstruksi Wisma," tulis @oxrth_ dalam cuitannya yang turut disertai dengan tangkapan layar penjelasan dari sumber tepercaya.
Menurut penjelasan tersebut, Jasa Konstruksi Wisma kemungkinan besar adalah pemilik atau operator kapal tersebut. Perusahaan tersebut dikenal memiliki beberapa armada kapal, termasuk kapal tunda (tug boat ) yang digunakan untuk mendukung proyek-proyek konstruksi di wilayah pelabuhan maupun perairan.
Cuitan tersebut pun memicu berbagai reaksi dari warganet. Beberapa di antaranya menyambut baik upaya klarifikasi tersebut, sementara sebagian lain tetap mencoba mengaitkan nama kapal dengan tokoh politik tertentu.
Komentar Warganet: Mulai dari Ejekan Hingga Seruan Bijak
Akun @bengkeldodo memberikan komentar santai namun bernada ejekan, "Hahahaha, gak pingin bahas ini ya? Ada nama Megawati dan Nis kamu malah diam aja hahaha."
Sementara itu, akun @devinacokro menyampaikan kritik keras terhadap pihak-pihak yang dinilainya terlalu cepat menyimpulkan tanpa fakta yang jelas. "Kalau sehari gak konsumsi hoax kalian gak bisa hidup ya? Isu receh begini kalian goreng. Padahal kapal JKW itu milik perusahaan, sama seperti kapal Anis dan Megawati juga bukan berarti mereka yang punya. Sampah banget kalian," tulisnya.
Di tengah panasnya diskusi di ranah digital, ada pula suara bijak yang datang dari akun @yanti63533529. Ia mengingatkan pentingnya menggunakan logika sebelum menyebarkan informasi yang belum tentu benar. "Inilah akhir zaman, banyak fitnah merajalela. Jadi manusia itu, coba gunakan dulu logikanya sebelum bicara atau gunakan otakmu sebelum mengetik. Jangan sampai lisan dan jari-jari kita lebih cepat daripada otak kita," pesannya.
Menelusuri Asal Usul Nama Kapal
Nama kapal laut sering kali tidak memiliki hubungan langsung dengan tokoh politik atau publik figur. Di dunia maritim, kapal biasanya diberi nama sesuai dengan inisiatif perusahaan pemilik , bisa jadi merupakan akronim dari nama perusahaan, visi usaha, atau sekadar nama simbolik yang mudah diingat.
Dalam kasus JKW Mahakam, nama “Mahakam” sendiri diyakini merujuk pada Sungai Mahakam , salah satu sungai terbesar di Kalimantan Timur. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mungkin memiliki keterkaitan geografis atau operasional dengan daerah tersebut.
Selain itu, kapal bernama Dewi Iriana 6 juga bukan merujuk pada istri Presiden, Iriana Joko Widodo , melainkan kemungkinan besar merupakan nama simbolik atau bagian dari seri kapal milik perusahaan tertentu.