Diana Prasastiawati Anaknya Siapa? Inilah Sosok Dosen UNY Diduga Bersikap Gila Hormat pada Mahasiswa, Benarkah Bukan Orang Sembarangan?

kampus-pixabay-
Diana Prasastiawati Anaknya Siapa? Inilah Sosok Dosen UNY Diduga Bersikap Gila Hormat pada Mahasiswa, Benarkah Bukan Orang Sembarangan?
Profil Tampang Diana Prasastiawati Dosen UNY Diduga Bersikap Gila Hormat pada Mahasiswa, lengkap dari Umur, Agama dan Akun Instagram
Siapa Diana Prasastiawati? Viral Chat Diduga Dosen UNY dan Mahasiswa yang Gila Hormat
Nama Diana Prasastiawati , dosen Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), menjadi sorotan publik di media sosial setelah percakapan pribadinya dengan seorang mahasiswa bocor dan menyebar luas. Percakapan tersebut awalnya diunggah oleh Diana sendiri ke akun medsosnya, namun justru memicu reaksi negatif dari warganet.
Insiden ini bermula ketika seorang mahasiswa menghubungi Diana melalui pesan singkat untuk meminta waktu guna melakukan uji validitas instrumen penelitian. Namun, alih-alih memberikan jawaban yang ramah atau solusi, Diana disebut hanya menjawab singkat: "Tidak mas. Silahkan cari dosen yang lain."
Namun yang lebih mengejutkan publik adalah saat Diana mengunggah screenshot percakapan tersebut ke media sosial pribadinya, lengkap dengan narasi yang dianggap banyak orang sebagai bentuk pelampiasan dan tidak profesional.
Narasi “Adab Sebelum Ilmu” Picu Kritik
Dalam unggahan tersebut, Diana menyertakan kalimat pembuka yang ditujukan kepada para mahasiswa:
"Dik Adik Mahasiswa yang berbahagia, ketika menemukan dosen yang fleksibel, santai, dan komunikatif.. tolong tetap pahami batasan yaa. Inget inget ini: 'Adab sebelum Ilmu' sebelum memulai komunikasi dengan siapapun. Trust me, it could really save you from trouble later on!"
Meski maksudnya mungkin ingin memberikan edukasi tentang etika komunikasi, tindakan mengunggah percakapan pribadi tanpa izin mahasiswa dinilai tidak tepat. Banyak netizen merasa bahwa cara tersebut justru mencerminkan sikap otoriter dan tidak mendidik.
Warganet Nilai Tindakan Gila Hormat
Kontroversi semakin meluas ketika cuitan dari akun Twitter @thoriqmm memperlihatkan percakapan tersebut dan menuai ribuan balasan serta retweet. Banyak warganet yang mengecam sikap Diana dan menyebutnya sebagai contoh buruk budaya feodal dalam dunia pendidikan.
"Dosen skill issue + gila hormat ya berakhir seperti ini," tulis salah satu netizen.
Sementara itu, akun @fadhil_f90 menyampaikan kritik keras terhadap tindakan tersebut dan menyerukan agar budaya feodalisme di ranah pendidikan bisa diberantas.
"Dosen macam Diana Prasastiawati dari Geografi UNY ini baiknya memang di k dan dil **n rame2 dulu agar budaya feodal negeri ini punah dan pelakunya jera. This kind of PoS really impedes the advancement of education in this country. Ngga ada negara maju yg dosennya gila hormat."
Salah Sasaran? Ada Beberapa Dosen Bernama Diana di UNY
Akibat viralnya kasus ini, beberapa dosen bernama "Diana" di UNY turut terseret dan menjadi sasaran kemarahan publik, meskipun tidak terlibat langsung dalam insiden tersebut. Hal ini membuat sejumlah netizen meminta agar masyarakat lebih teliti sebelum menyalahkan.
"JANGAN MEMBABI BUTA TANPA KROSCEK DULU. Diana yang berkasus bernama lengkap Diana Prasastiawati, dosen di jurusan Pendidikan Geografi. Sementara di chat yang kamu share, mahasiswa itu dari jurusan Pendidikan Akuntansi. Diana yang di jurusan Pendidikan Akuntansi UNY itu ada Diana Rahmawati, Diana Normalitasari Purnama, mungkin juga ada Diana yang lain," tulis akun @mimihamida_.
Apa Akun Instagram Diana Prasastiawati?
Viralnya nama Diana Prasastiawati membuat publik penasaran dengan identitas akun media sosialnya. Berdasarkan informasi yang tersebar, akun Instagram miliknya adalah @prasastiawati.d .
Akun tersebut diketahui memiliki jumlah pengikut sekitar 225 orang dan berstatus privat. Meski begitu, belum ada aktivitas terbaru dari akun tersebut pasca-viralnya peristiwa ini.
Klaim Edukasi Tak Mengurangi Kecaman
Dalam klarifikasinya, diduga melalui platform Threads, Diana menyatakan bahwa ia telah menghapus unggahan tersebut dan meminta maaf atas insiden ini. Ia menyebut tindakannya semata-mata bertujuan edukasi dan membiasakan penggunaan bahasa formal dalam lingkungan akademik.
"Case closed. Sudah takedown dan minta maaf dengan alasan ((edukasi))" tulis @thoriqmm mengutip klarifikasi yang diduga dari Diana.
Meski begitu, niat baik tersebut tak serta-merta menghilangkan kekecewaan publik. Banyak yang menilai, metode penyampaian edukasi harusnya lebih bijak dan tidak melibatkan privasi orang lain tanpa izin.
Polemik Budaya Feodal di Dunia Kampus
Kasus ini menjadi cerminan betapa masih adanya budaya feodal dan hierarki yang kaku di dunia pendidikan tinggi. Padahal, idealnya kampus adalah ruang untuk saling belajar, berdialog, dan berkembang bersama—bukan tempat untuk menegaskan superioritas antara dosen dan mahasiswa.
Sebagai lembaga pendidikan, perguruan tinggi seharusnya menjadi garda depan dalam menciptakan lingkungan akademik yang egaliter, inklusif, dan saling menghormati.