Heboh Grup Facebook Menghilang, Warganet Heboh dan Cari Tahu Penyebabnya

Heboh Grup Facebook Menghilang, Warganet Heboh dan Cari Tahu Penyebabnya

instagram-pixabay-

Heboh Grup Facebook Menghilang, Warganet Heboh dan Cari Tahu Penyebabnya

Pada 24 Juni 2025, jagat media sosial, khususnya Facebook, digemparkan dengan hilangnya ratusan hingga ribuan grup secara tiba-tiba. Fenomena ini memicu kehebohan di kalangan warganet, baik dari Indonesia maupun mancanegara, yang merasa kehilangan komunitas tempat mereka berinteraksi, berbagi informasi, atau sekadar mencari hiburan.



Banyak pengguna Facebook melaporkan bahwa grup favorit mereka tiba-tiba tidak bisa diakses lagi. Beberapa mengatakan bahwa grup tersebut telah dihapus oleh sistem, sementara lainnya menyatakan bahwa admin dan anggota sama sekali tidak menerima pemberitahuan sebelumnya. Hal ini tentu saja memicu protes dan pertanyaan besar di tengah masyarakat pengguna Facebook.

Dugaan Pelapor Massal Muncul ke Permukaan
Salah satu dugaan awal yang berkembang adalah adanya pelaporan massal terhadap grup-grup tersebut. Sejumlah akun disinyalir melakukan report secara membabi buta, sehingga memicu algoritma Facebook untuk menutup grup-grup tersebut secara otomatis.

Akun bernama Enanananaannan menjadi sorotan setelah unggahan miliknya memperlihatkan screenshot laporan-laporan yang dilakukan terhadap beberapa grup populer. Salah satunya adalah grup "Ingin Menjadi Ilustrator, Namun Enggan Menggambar", yang tiba-tiba hilang dari platform.



Dalam caption unggahannya, ia hanya menulis: “DONE HANGUSKAN. Alasan: -”. Ini semakin memicu kemarahan warganet karena tidak adanya penjelasan jelas mengapa grup tersebut harus dilaporkan dan ditutup.

Selain Enanananaannan, dua akun lain juga disebut-sebut turut andil dalam aksi pelaporan massal ini, yaitu 24JBKM dan Cartoonposting. Banyak pengguna mulai mengumpulkan bukti dan membuat dokumentasi digital sebagai upaya untuk melacak siapa saja pelaku pelaporan tersebut.

Komentar Warganet: “Dia Ngelaporin Banyak Grup Soalnya Lagi Bosen”
Salah satu pengguna bernama Khandias memberikan kesaksian tentang perilaku salah satu pelapor yang dinilai tidak masuk akal. Ia menyatakan bahwa pelapor tersebut bahkan tidak memiliki alasan logis ketika ditanya kenapa melaporkan banyak grup.

“Gw gatau apa maksudnya dia sampe ngereport banyak grup di fb dan saat gw nanya kenapa, jawabannya lagi bosen katanya,” ujar Khandias dalam sebuah diskusi online.

Namun, ia juga menambahkan bahwa hal ini mungkin saja dipengaruhi oleh sistem AI (Artificial Intelligence) yang semakin dominan di Facebook. “Buat kasus hilangnya grup ini, banyak yang bilang itu karena AI yang ditambahin sama Mark Zuckerberg, jadi gak ada satupun manusia yang nge-handle Facebook.”

Apakah Ada Kaitannya dengan Isu Global?
Beberapa netizen juga mempertanyakan apakah peristiwa ini berkaitan dengan situasi politik global, seperti konflik antara Iran dan Israel. Ada yang menduga bahwa grup-grup yang dihapus mungkin terkait dengan isu terorisme atau organisasi kejahatan transnasional.

Meskipun belum ada bukti konkret yang menghubungkan peristiwa ini dengan geopolitik, spekulasi tetap muncul di forum-forum diskusi online dan media sosial.

Sistem Otomatis Facebook Diduga Jadi Biang Kerok
Lebih lanjut, Raaz, salah satu pengguna aktif Facebook, menjelaskan bahwa sistem pelaporan otomatis Facebook diduga menjadi penyebab utama hilangnya grup-grup tersebut. Ia mengaku melakukan eksperimen sendiri dengan melaporkan sebuah grup besar yang sudah berusia 10 tahun dan memiliki 200 ribu anggota.

Menurut Raaz, grup tersebut langsung terhapus dalam waktu singkat setelah dilaporkan. “Udah gw coba lapor salah satu grup berusia 10 tahun dengan 200k anggota yang adminnya dihack (dicuri), ternyata emang bener ada glitch/bug sistem otomatis FB. Grup yang gue laporin angus beberapa menit kemudian,” jelasnya.

Hal ini membuktikan bahwa sistem pelaporan Facebook sangat rentan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menutup grup yang sebenarnya sah dan tidak melanggar aturan.

Respons Facebook Belum Jelas
Hingga artikel ini ditulis, pihak Meta selaku pemilik Facebook belum memberikan pernyataan resmi mengenai insiden hilangnya ratusan grup tersebut. Netizen pun mulai menyerukan perlunya sistem pelaporan yang lebih selektif dan adanya intervensi manusia dalam proses moderasi konten.

Tidak sedikit yang menyarankan agar Facebook menambahkan verifikasi manual untuk laporan yang masuk, terutama jika jumlahnya sangat banyak dalam waktu singkat.

Pentingnya Edukasi Digital bagi Pengguna
Insiden ini juga membuka mata masyarakat akan pentingnya edukasi digital dan kesadaran bermedia sosial. Pelaporan yang dilakukan secara gegabah tanpa dasar jelas dapat merugikan banyak pihak, termasuk komunitas yang sudah susah payah dibangun selama bertahun-tahun.

Baca juga: Profil Tampang Setiyono Mantan Kontestan MasterChef Indonesia Season 3 yang Diduga Terlibat Kasus Pelecehan Sesama Jenis, Lengkap: Umur, Agama dan Akun IG

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya