Tragedi Meninggalnya ASN di Batubara: Gantung Diri di Kamar Kontrakan, Keluarga Masih dalam Perjalanan

ilustrasi-pixabay-
Tragedi Meninggalnya ASN di Batubara: Gantung Diri di Kamar Kontrakan, Keluarga Masih dalam Perjalanan
Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) muda bernama Lyon Linher Madethen (24), ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan akibat gantung diri di sebuah kontrakan di kawasan Perumahan Dusun Mangga, Desa Tanah Merah, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Kejadian ini terjadi pada Kamis, 26 Juni 2025, dan baru diketahui keesokan harinya oleh sejumlah rekan korban.
Lyon merupakan seorang pegawai negeri sipil yang bertugas di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Batubara. Ia berasal dari daerah asal Toraja dan telah beberapa waktu tinggal di Batubara untuk menjalankan tugasnya sebagai abdi negara.
Kabar meninggalnya pria muda itu sontak mengejutkan rekan-rekan kerja maupun warga sekitar tempat tinggalnya. Berdasarkan keterangan resmi dari Kasi Humas Polres Batubara, Iptu Ahmad Fahmi, peristiwa ini pertama kali diketahui oleh seorang teman dekat korban, Veronika Situmorang (27), seorang ASN yang tinggal di Kota Tebing Tinggi.
Veronika datang bersama rekannya, Juminho Manalu (26), ke kontrakan Lyon lantaran mencurigai sesuatu yang tidak biasa. Pasalnya, dua hari berturut-turut korban tidak masuk bekerja dan nomor ponselnya juga tidak bisa dihubungi.
Saat tiba di lokasi, kedua saksi mendapati pintu kontrakan dalam keadaan terkunci dari dalam. Upaya memanggil nama Lyon pun tidak mendapat respons sama sekali. Hal ini semakin memicu rasa khawatir di kalangan mereka.
“Setelah beberapa kali dipanggil tidak ada jawaban, saksi kemudian meminta bantuan kepada satpam setempat untuk membuka pintu,” ujar Iptu Ahmad Fahmi saat memberikan keterangan pers, Jumat (27/6/2025).
Sayangnya, upaya membuka pintu secara normal tidak berhasil. Satpam kemudian mencoba mengintip melalui jendela belakang kontrakan dan mendapati sosok Lyon sudah dalam keadaan tergantung dengan seutas kabel di balik pintu dapur.
Menyadari hal tersebut adalah penemuan mayat, satpam langsung melaporkan kejadian itu kepada Kepala Desa Tanah Merah, Khoirsyah. Informasi tersebut cepat menyebar hingga sampai ke pihak kepolisian setempat.
Personel Polsek Indrapura bersama Tim Identifikasi Forensik (Inafis) Polres Batubara segera turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah proses identifikasi dan pengumpulan bukta di lokasi, jenazah Lyon kemudian dievakuasi ke RSUD OK Arya Zulkarnain di Kuala Gunung untuk dilakukan visum lebih lanjut.
Dalam hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik atau benturan pada tubuh korban. Ini memperkuat dugaan bahwa Lyon meninggal akibat tindakan bunuh diri.
Hingga kini, motif atau alasan di balik tindakan nekat korban masih belum dapat dipastikan. Pihak keluarga besar Lyon sendiri dikabarkan masih berada di kampung halaman mereka di Sulawesi Selatan, dan sedang dalam perjalanan menuju Batubara untuk menjemput jenazah sang anak.
Belum Ada Penjelasan Pasti Motif Bunuh Diri
Fahmi menegaskan bahwa penyelidikan terhadap kasus ini masih terus berlangsung. Polisi akan menggali informasi dari rekan-rekan korban, tetangga, serta orang-orang terdekat guna menyelidiki lebih lanjut apakah ada faktor tekanan psikologis, masalah pekerjaan, atau sebab lain yang mungkin menjadi latar belakang kejadian ini.
"Kami belum bisa menyimpulkan motif pasti dari aksi ini. Kami masih menunggu hasil autopsi lengkap dari rumah sakit serta keterangan dari keluarga dan lingkungan korban," tambah Fahmi.
Rekan Kerja Terkejut dan Tak Menyangka
Sejumlah rekan kerja Lyon di Bapenda Kabupaten Batubara tampak syok dan tak percaya atas kejadian ini. Mereka mengenal Lyon sebagai sosok yang ramah, pendiam, namun tekun dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN.
“Dia baik, jarang sekali marah. Tidak ada gelagat aneh selama dia bekerja. Kami semua sangat terkejut mendengar kabar ini,” ujar salah satu rekan kerja Lyon yang enggan disebutkan namanya.
Kasus Bunuh Diri ASN Cenderung Meningkat
Kejadian ini menjadi perhatian serius, mengingat dalam beberapa tahun terakhir kasus bunuh diri di kalangan aparatur sipil negara (ASN) cenderung meningkat. Tekanan pekerjaan, tuntutan target, hingga isu kesehatan mental sering kali menjadi faktor utama yang tidak terlihat namun berdampak besar bagi individu.
Psikolog dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Maya Putri, mengatakan bahwa penting bagi instansi pemerintah untuk mulai memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mental para pegawainya.