Gibran Rakabuming Bertemu Try Sutrisno: Silaturahmi Bersejarah yang Menyentuh Hati Publik, Ini Cerita Lengkapnya

Gibran Rakabuming Bertemu Try Sutrisno: Silaturahmi Bersejarah yang Menyentuh Hati Publik, Ini Cerita Lengkapnya

Gibran-Instagram-

Gibran Rakabuming Bertemu Try Sutrisno: Silaturahmi Bersejarah yang Menyentuh Hati Publik, Ini Cerita Lengkapnya

Dunia maya kembali diguncang oleh momen emosional yang menyentuh hati banyak kalangan. Kali ini, sorotan tertuju pada pertemuan hangat antara Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dengan mantan Wakil Presiden ke-6 RI, Jenderal (Purn.) Try Sutrisno. Pertemuan yang terjadi di kediaman Try Sutrisno di Surabaya ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan silaturahmi penuh makna yang membawa pesan mendalam tentang nilai-nilai kepemimpinan, penghormatan, dan kesinambungan generasi.



Kedatangan Gibran disambut dengan hangat oleh Try Sutrisno, tokoh militer dan politik senior yang dikenal sebagai sosok tegas dan kharismatik di era pemerintahan Presiden Soeharto. Dalam kunjungan yang berlangsung dengan nuansa kekeluargaan tersebut, Gibran membawa serta undangan resmi untuk peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang akan diselenggarakan pada 17 Agustus mendatang. Namun, yang membuat kunjungan ini istimewa bukan hanya misi protokolernya, melainkan isi percakapan yang terjalin antara dua generasi pemimpin bangsa.

Belajar dari Sang Senior: Pesan Kepemimpinan yang Tak Lekang Waktu
Dalam suasana yang akrab dan penuh hormat, Gibran terlihat sangat antusias mendengarkan setiap cerita dan nasihat dari Try Sutrisno. Mantan Wakil Presiden yang kini berusia 89 tahun itu dengan semangat berbagi pengalaman selama masa kepemimpinannya, terutama dalam bidang pembangunan nasional di sektor pendidikan dan kesehatan.

"Saya belajar banyak dari pengalaman Bapak Try Sutrisno, khususnya tentang pentingnya pendidikan dan kesehatan sebagai fondasi utama kemajuan suatu bangsa," ujar Gibran dalam unggahan di akun media sosial resminya, yang kemudian viral dan mendapat puluhan ribu interaksi.



Pernyataan Gibran ini menuai apresiasi luas dari berbagai kalangan. Banyak yang melihat sikapnya sebagai bentuk kerendahan hati dan kesadaran akan pentingnya menyerap ilmu dari para pendahulu. Dalam konteks politik yang sering kali diwarnai oleh konflik generasi, pertemuan ini justru menjadi simbol bahwa dialog antar-generasi masih sangat mungkin terjadi—bahkan dalam lingkup kepemimpinan nasional.

Pesan Kehormatan untuk Para Veteran: Komitmen yang Tak Pudar
Selain membicarakan isu-isu strategis pembangunan, Try Sutrisno juga menyampaikan niatnya untuk hadir dalam acara peringatan Hari Veteran Nasional. Ia menekankan pentingnya penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.

“Kehadiran saya nanti bukan hanya sebagai bentuk rasa syukur, tapi juga sebagai pengingat bagi generasi muda bahwa kemerdekaan bukan hadiah, melainkan hasil perjuangan panjang yang harus dijaga,” ujar Try Sutrisno dengan suara yang masih berwibawa.

Pernyataan ini menambah kedalaman makna dari pertemuan tersebut. Tak hanya soal silaturahmi antar-pemimpin, tapi juga soal tanggung jawab moral terhadap sejarah dan nilai-nilai luhur bangsa.

Viral di Media Sosial: Dari Pujian hingga Kritik Tajam
Tak butuh waktu lama bagi momen ini menjadi sorotan utama di media sosial. Foto-foto pertemuan Gibran dan Try Sutrisno yang diunggah oleh akun-akun resmi pemerintah maupun media massa cepat menyebar di platform seperti Instagram, X (dahulu Twitter), dan TikTok. Dalam hitungan jam, tagar seperti #GibranTrySutrisno dan #SilaturahmiGenerasi menjadi trending topic nasional.

Respons netizen pun bervariasi. Banyak yang memberikan pujian atas sikap Gibran yang dianggap rendah hati dan terbuka terhadap masukan dari tokoh senior. “Wapres jaman dulu dan sekarang, saling menghormati. Respect!” tulis seorang netizen. “Gibran makin keren aja, sopan dan mau belajar. Calon pemimpin sejati,” tambah yang lain.

Namun, tak sedikit pula yang menyampaikan kritik, terutama terkait isu-isu aktual seperti lapangan kerja dan ekonomi. Salah satu komentar yang cukup viral menyindir, “Mana janji 19 juta lapangan kerja? Pertemuan bagus, tapi rakyat butuh solusi nyata.” Komentar ini pun memicu perdebatan sengit di kolom diskusi, dengan sebagian warganet membela Gibran dan lainnya menuntut lebih dari pemerintah.

Sikap Rendah Hati yang Patut Dicontoh
Di tengah riuhnya perbincangan di dunia maya, satu hal yang tak bisa dipungkiri adalah kesan kuat tentang kerendahan hati Gibran. Sebagai pemimpin muda yang lahir di era digital, sikapnya yang tetap santun, penuh perhatian, dan terbuka terhadap kritik serta nasihat dari generasi terdahulu menjadi angin segar di tengah polarisasi politik yang kerap membelah masyarakat.

“Sopan santun seorang pemimpin muda kepada tokoh senior adalah sikap terpuji yang perlu diteladani,” tulis seorang pengamat politik di kolom komentar. “Ini bukan soal pencitraan, tapi soal etika kepemimpinan yang mulai langka.”

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya