Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu 2025 Dibintangi Rigen, Hifdzi, dan Rispo, Akankah Lanjut ke Musim Kedua?

Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu 2025 Dibintangi Rigen, Hifdzi, dan Rispo, Akankah Lanjut ke Musim Kedua?

Gjl-Instagram-

Film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu 2025 Dibintangi Rigen, Hifdzi, dan Rispo, Akankah Lanjut ke Musim Kedua?
Tahun 2025 akan menjadi tahun yang penuh kejutan di dunia perfilman Indonesia, salah satunya adalah hadirnya film drama komedi terbaru berjudul GJLS: Ibuku Ibu-Ibu . Film ini disutradarai oleh Monty Tiwa dan siap menemani penonton bioskop Tanah Air mulai dari 12 Juni 2025 mendatang.

Yang membedakan film ini dari produksi lainnya adalah keterlibatan langsung trio komedian GJLS — Rigen Rakelna, Hifdzi Khoir, dan Ananta Rispo — yang kali ini membuat debut layar lebarnya sebagai aktor utama. Tidak hanya itu, film ini juga merupakan hasil kolaborasi antara rumah produksi Amadeus Sinemagna dan GJLS Entertainment , sehingga membawa nuansa segar dalam penyajian cerita dan gaya akting para pemainnya.



Perpaduan Komedians dan Aktor Senior
Dalam film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu , ketiga komika tersebut akan beradu akting dengan sejumlah nama besar di industri hiburan nasional, seperti Luna Maya , Bucek Depp , serta aktris muda potensial Nadya Arina . Selain mereka, turut meramaikan jajaran pemain seperti Reynavenzka, Ribut Mardiyanto, Davi Siumbing, Adi Sudirja, David Nurbianto, hingga Ebel Cobra.

Skenario film ditulis oleh tim kreatif yang terdiri dari Reza Kumar, Mohammed Syazsa, Erik Tiwa, dan Monty Tiwa sendiri sebagai sutradara. Hal ini memberikan kesan bahwa film ini tidak hanya mengandalkan humor semata, tetapi juga memiliki struktur narasi yang kuat dan karakter yang berkembang sepanjang cerita.

Konsep Unik dan Pendekatan Beda
Salah satu hal yang menarik dari film ini adalah pendekatan unik yang dilakukan oleh Monty Tiwa sebagai sutradara. Dalam film GJLS: Ibuku Ibu-Ibu , para karakter tidak hanya dibuat sadar bahwa mereka sedang difilmkan, tetapi juga terkadang berinteraksi secara langsung dengan sang sutradara atau bahkan elemen luar film.



Konsep metafiksi ini tentu saja memberikan pengalaman baru bagi penonton, karena batas antara fiksi dan kenyataan digabungkan dengan apik. Tak hanya itu, film ini juga sengaja menyisipkan bloopers (kegagalan syuting) sebagai bagian dari narasi, menjadikannya lebih autentik dan ringan.

Sinopsis Menarik dengan Isu Kontemporer
Film ini bercerita tentang tiga bersaudara — Rigen, Hifdzi, dan Rispo — yang masih tinggal bersama ayah mereka, Pak Tyo (diperankan oleh Bucek Depp), seorang pemilik usaha kos-kosan. Meski sudah dewasa, ketiganya belum bisa hidup mandiri secara finansial dan masih bergantung pada orang tua, lengkap dengan permasalahan hidup masing-masing.

Rigen terlilit masalah karena harus mengganti mobil temannya yang hilang akibat modus hipnotis. Hifdzi dipusingkan dengan tekanan dari pacarnya (diperankan oleh Reynavenzka) yang ingin segera menikah meskipun kondisi ekonomi belum stabil. Sementara Rispo terperosok dalam jeratan pinjol alias pinjaman online ilegal akibat kecanduan judi online.

Melihat situasi keluarganya yang semakin kacau dan rasa lelah mengurus kos-kosan sepeninggal istrinya, Pak Tyo akhirnya memutuskan untuk menikah lagi. Tujuannya sederhana namun realistis: ia butuh seorang ibu yang bisa merawat rumah tangga dan anak-anaknya.

Namun, pilihan calon istri Pak Tyo ternyata tak semudah yang dibayangkan. Calon istri tersebut adalah Feni (diperankan oleh Nadya Arina), seorang SPG rokok muda yang awalnya hanya niat ngekos di tempat Pak Tyo. Setelah melihat kecocokan, Pak Tyo pun akhirnya melamarnya.

Keputusan ini sontak ditentang keras oleh ketiga anaknya. Mereka mencurigai Feni hanya mencari keuntungan materiil dan ingin mengambil alih harta ayah mereka. Alhasil, Rigen, Hifdzi, dan Rispo sepakat untuk bekerja sama menggagalkan rencana pernikahan ayah mereka, sambil tetap berusaha mengatasi masalah hidup masing-masing.

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya