Connie Rahakundini Bakrie Luncurkan Buku Terbaru, AM Hendropriyono Beri Apresiasi Setinggi-Tingginya

Connie Rahakundini Bakrie Luncurkan Buku Terbaru, AM Hendropriyono Beri Apresiasi Setinggi-Tingginya

Buku--

Connie Rahakundini Bakrie Luncurkan Buku Terbaru, AM Hendropriyono Beri Apresiasi Setinggi-Tingginya

Dunia literasi kembali diwarnai dengan hadirnya karya intelektual yang menarik perhatian publik. Kali ini datang dari sosok muda cemerlang, Connie Rahakundini Bakrie, yang baru saja merilis buku terbarunya berjudul "Dari Mimpi Peradaban Menuju Kelahiran Bangsa Berkesadaran" . Buku tersebut tidak hanya menjadi sorotan kalangan akademisi, tetapi juga mendapat apresiasi tinggi dari tokoh nasional, salah satunya adalah mantan Kepala BIN sekaligus filsuf intelijen, AM Hendropriyono.



Lewat karyanya, Connie mencoba menggali lebih dalam tentang makna pembangunan yang sesungguhnya bagi Indonesia. Bukan sekadar soal angka-angka ekonomi atau infrastruktur fisik semata, melainkan bagaimana kesadaran kolektif bangsa bisa menjadi fondasi utama dalam membangun peradaban yang kuat dan bermartabat.

Apresiasi AM Hendropriyono: Bukan Sekadar Akademik
Saat diminta pendapatnya mengenai buku ini, AM Hendropriyono memberikan apresiasi yang luar biasa. Ia menilai bahwa buku Connie Rahakundini Bakrie bukan hanya hasil pemikiran akademik biasa, tetapi sebuah peta strategis yang bisa membantu Indonesia menentukan arah masa depannya.

“Bukan sekadar buah pikir akademik, melainkan peta strategis bagi masa depan Indonesia,” ujar AM Hendropriyono saat memberikan komentar atas peluncuran buku tersebut.



Menurutnya, selama ini narasi pembangunan di Indonesia cenderung didominasi oleh data statistik dan proyek infrastruktur besar. Meski penting, ia menilai hal itu belum cukup jika tidak diimbangi dengan kesadaran budaya, spiritual, dan identitas kebangsaan.

Kesadaran Kolektif sebagai Fondasi Bangsa
AM Hendropriyono menegaskan bahwa kekuatan sejati sebuah bangsa tidak hanya dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau kemampuan militer. Lebih dari itu, ia percaya bahwa fondasi utama ketahanan bangsa adalah kesadaran kolektif — kesadaran yang lahir dari sejarah, budaya, serta spiritualitas bangsa sendiri.

“Mengingatkan kita bahwa kekuatan sejati bangsa terletak pada kesadaran kolektif—kesadaran yang lahir dari sejarah, budaya, dan spiritualitas bangsa sendiri,” jelasnya.

Sebagai perumus filsafat intelijen, AM Hendropriyono melihat bahwa gagasan yang ditawarkan Connie sudah sejalan dengan prinsip dasar strategi kebangsaan. Dalam filsafat intelijen, pembangunan tidak hanya dinilai dari kecepatannya (velox), tetapi juga dari ketepatan maknanya (ontologi exactus), serta arah moral dan etika (moralis etis).

TAG:
Sumber:


Berita Lainnya