Apa Arti Poppo Siroyo? Fenomena Viral dari Film Laut Tengah yang Bikin Netizen Penasaran

tiktok-pixabay-

Apa Arti Poppo Siroyo? Fenomena Viral dari Film Laut Tengah yang Bikin Netizen Penasaran. Media sosial kembali diramaikan dengan tren baru yang mengundang rasa penasaran netizen. Kali ini, istilah "Poppo Siroyo" menjadi viral di TikTok dan Twitter, memicu berbagai reaksi dan meme yang menghibur. Ungkapan ini berasal dari film Laut Tengah (2024), sebuah drama religi Indonesia yang mencuri perhatian sejak perilisannya.

Namun, apa sebenarnya arti dari "Poppo Siroyo"? Mengapa istilah ini begitu populer di kalangan warganet?
Asal-usul "Poppo Siroyo"

Viralnya istilah ini berawal dari unggahan akun TikTok @aletamovie, yang menampilkan salah satu adegan dalam film Laut Tengah. Dalam adegan tersebut, seorang ayah bernama Bhumi (diperankan oleh Ibrahim Risyad) sedang mengantar anaknya, Suriah, ke sekolah. Saat itu, Bhumi menunjuk pipinya sambil berkata "Poppo?", yang langsung dibalas oleh Suriah dengan "Siroyo".

Adegan sederhana ini justru menarik perhatian netizen karena ekspresi sang anak yang unik dan intonasi yang dianggap menggemaskan. Tak butuh waktu lama, potongan video ini menyebar luas dan menjadi tren baru di media sosial.
Apa Arti "Poppo Siroyo"?

Istilah "Poppo Siroyo" ternyata berasal dari bahasa Korea, yang dalam hangul ditulis sebagai 뽀뽀 시러요. Jika diterjemahkan secara harfiah:

뽀뽀 (Bbo-bbo): Ciuman
시러요 (Si-reo-yo): Tidak suka, tidak mau

Dengan demikian, "Poppo Siroyo" memiliki arti "Aku tidak mau cium" atau "Tidak suka ciuman".

Namun, banyak netizen yang merasa heran dengan pelafalan istilah ini dalam film. Seorang pengguna TikTok @panggilanadd berkomentar, "Siroyo bahasa Korea bagian mana itu?", menyoroti pengucapan yang terdengar unik. Hal ini justru menambah daya tarik istilah tersebut dan membuatnya semakin viral.
Dari Adegan Film Menjadi Tren Media Sosial

Setelah cuplikan adegan tersebut viral, banyak pengguna TikTok yang mulai menggunakan istilah "Poppo Siroyo" dalam berbagai konteks humor. Beberapa warganet membuat video parodi dengan menirukan intonasi sang anak, sementara yang lain menjadikannya sebagai bahan meme yang mengocok perut.

Tidak hanya di TikTok, frasa ini juga merambah ke Twitter dan Instagram, dengan banyak netizen yang menggunakannya dalam situasi sehari-hari, misalnya saat menolak ajakan teman atau bercanda dengan pasangan.